https://parepare.times.co.id/
Berita

Jalan Kaki 30 Menit Demi Sekolah, Kini Arya Bisa Belajar Gratis di Sekolah Rakyat Pacitan

Senin, 09 Juni 2025 - 13:36
Jalan Kaki 30 Menit Demi Sekolah, Kini Arya Bisa Belajar Gratis di Sekolah Rakyat Pacitan Calon siswa Sekolah Rakyat Pacitan, Arya Dwi Afandi saat berjalan kaki menyusuri jalan setapak. (Foto: Dinsos for TIMES Indonesia)

TIMES PARE PARE, PACITAN – Sepatu lusuh, jalan setapak dan peluh di dahi sudah jadi keseharian Arya Dwi Afandi. Pelajar asal Dusun Nglaban, Desa Sambong, Kecamatan Pacitan Kabupaten Pacitan itu tak pernah mengeluh, meski tiap pagi harus berjalan kaki 30 menit menuju sekolah.

Ayahnya kuli bangunan. Ibunya asisten rumah tangga. Di rumah sederhana itu, Arya tumbuh sebagai anak kedua dari tiga bersaudara. Kakaknya masih duduk di bangku SMA kelas 2, sedangkan sang adik masih TK.

Bukan latar belakang yang membuat Arya istimewa. Tapi semangat dan mimpinya yang besar. Di tengah keterbatasan, dia tak berhenti bermimpi. Kini, jalannya semakin terang setelah diterima di Sekolah Rakyat.

“Dengan adanya Sekolah Rakyat, semoga bisa meringankan beban keluarga,” ucap Arya saat ditemui, Senin (9/6/2025).

siswa-2.jpg

Di sekolah itu, Arya tak hanya belajar. Dia juga tinggal di asrama. Artinya, tidak perlu lagi berjalan kaki jauh setiap hari. “Saya juga tidak akan lagi berjalan ke sekolah karena di Sekolah Rakyat saya tinggal di asrama,” tambahnya.

Program Sekolah Rakyat menjadi titik balik bagi banyak anak dari keluarga prasejahtera di Pacitan. Bagi Arya, ini bukan sekadar tempat belajar. Ini adalah gerbang menuju masa depan yang lebih baik.

“Setelah lulus dari Sekolah Rakyat, saya ingin melanjutkan ke sekolah kedinasan. Supaya bisa mengabdi kepada masyarakat dan mengangkat derajat orang tua,” ujarnya dengan nada mantap.

Tak berlebihan jika Arya disebut sebagai salah satu potret inspiratif dari lereng desa. Di saat sebagian anak seusianya sibuk dengan gawai dan game online, Arya justru sibuk mengejar cita-cita.

Sekolah Rakyat sendiri didirikan untuk menjawab kesenjangan akses pendidikan, khususnya bagi anak-anak yang tinggal jauh dari pusat kota dan berasal dari keluarga tak mampu.

Para siswa di sana tidak hanya diajari pelajaran akademik, tetapi juga karakter, kemandirian, dan kedisiplinan. Mereka tinggal di asrama, belajar hidup bersama, dan diarahkan untuk membangun masa depan yang lebih cerah.

Cerita Arya bukan yang pertama, tapi selalu menyentuh hati. Masih banyak anak-anak lain yang menyimpan semangat serupa. Mereka tidak meminta dikasihani. Mereka hanya ingin diberi kesempatan.

Arya sudah mendapatkannya. Kini, tugas semua pihak—pemerintah, sekolah, dan masyarakat—adalah memastikan mimpi-mimpi seperti milik Arya tak berhenti di tengah jalan.

Satu langkah kecil Arya di jalan setapak menuju sekolah kini telah berubah menjadi lompatan besar menuju masa depan. Dan siapa tahu, beberapa tahun ke depan, Arya akan berdiri gagah memakai seragam kedinasan, membanggakan orang tua dan desanya. (*)

Pewarta : Yusuf Arifai
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Pare Pare just now

Welcome to TIMES Pare Pare

TIMES Pare Pare is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.