TIMES PARE PARE, PEKALONGAN – Di usianya yang baru menginjak 21 tahun, Naura Enno Huwaida, atau akrab disapa Enno, telah menorehkan jejak perjalanan yang tidak biasa. Gadis asal Kota Pekalongan ini kini dikenal luas sebagai Pramugari KAI yang merangkap sebagai model dan talent.
Latar belakang pendidikannya pun cukup mentereng, di mana Enno merupakan lulusan SMA Negeri 1 Kota Pekalongan tahun 2023, sebuah sekolah favorit di kotanya, dan saat ini ia tengah menempuh pendidikan Ilmu Hukum kelas karyawan di Universitas Pekalongan.
Tarian dan Selendang Prestasi
Sejak kecil, Enno telah menunjukkan bakatnya di bidang seni, khususnya menari. Kecintaannya pada seni tari ini membawanya meraih berbagai juara tari dari tingkat kota hingga provinsi.
Potret Naura Enno di acara grand final Duta Wisata Pekalongan. (FOTO: Enno for TIMES Indonesia)
Lebih lanjut Enno juga dikenal di kancah daerah setelah berhasil meraih dua selempang prestisius pada tahun 2024, yakni sebagai Mbak Berbakat dan Mbak Harapan 3 Duta Wisata Kota Pekalongan.
Ia menceritakan bahwa gelar Mbak Berbakat tersebut ia raih berkat penampilannya yang memukau. "Saya menampilkan salah satu Tari Ganongan dari Jawa Timur di malam Unjuk Bakat," ungkap Enno kepada TIMES Indonesia, Senin (17/11/2025).
Pengalaman dan prestasi ini menjadi modal berharga yang melatih kepercayaan dirinya sebelum menapaki jalur karier yang lebih menantang. Akun media sosialnya Instagram @nauraenno dan Tiktok @nauraenno kini menjadi etalase dari beragam kegiatan profesionalnya.
Misi Senyap Angkat Derajat Keluarga
Perjalanan Enno menuju seragam Pramugari KAI dipenuhi lika-liku dan pengorbanan yang dilakukan secara mandiri. Ia mengakui perjuangannya membantu menaikkan derajat kedua orang tuanya adalah motivasi utamanya.
Kemudian secara terang-terangan, Enno mengatakan dengan senyuman, "Saya benar-benar diam-diam dan enggak minta uang sepersen pun ke kedua orang tua saat mendaftar ke KAI."
Ia menceritakan bahwa seluruh biaya pendaftaran hingga seleksi ia tanggung sendiri. "Saya mengandalkan uang dari job-job model dan sampai sekarang lulus itu alhamdulillah," tuturnya.
Keberaniannya ini didukung oleh rezeki tak terduga sehari sebelum seleksi, ia mendapatkan fee dari photoshoot yang cukup untuk membiayai seluruh kebutuhan transportasi dan akomodasi. Ia baru memberitahukan kepada orang tuanya ketika semua proses seleksi sudah selesai dan hanya tinggal menunggu hasil pengumuman.
Dari Duta Wisata ke Kabin Kereta
Meskipun menjadi seorang Pramugari KAI bukanlah cita-cita yang tertulis sejak kecil, Enno bersyukur bahwa profesi ini menjadi jalan baginya untuk terus mengembangkan potensi diri.
Dalam hal ini dirinya mengaku bahwa awalnya sempat merasa tidak berharap banyak karena sadar saingan yang dihadapi adalah lulusan sekolah pramugari dan D3/S1 yang memiliki privilege lebih.
"Saya mendaftar modal nekat dan percaya diri saja. Benar-benar tidak terpikir akan lolos sampai ke tahap terakhir," ujar Enno menceritakan dengan nada penuh semangat.
Perjalanan sebagai Duta Wisata, meskipun sempat gagal di tahun 2022, memberinya banyak pengalaman, termasuk dilirik menjadi Local Brand Ambassador Wardah Beauty, talent promosi pariwisata Jawa Tengah, hingga model baju dan makeup.
Dia menegaskan bahwa berbagai pengalaman ini yang membentuk dirinya hingga saat ini. Akhirnya, kabar kelulusan itu datang dengan penempatan di kota tercintanya, Pekalongan. Semua itu, katanya, berkat doa tulus dari mama dan papanya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Kisah Naura Enno, dari Catwalk ke Kabin Kereta Api
| Pewarta | : Wandi Ruswannur |
| Editor | : Hendarmono Al Sidarto |