TIMES PARE PARE, BANDUNG BARAT – Di tengah derasnya tantangan globalisasi dan derasnya arus budaya asing yang menggerus karakter generasi muda, Ade Widya Parwoko, hadir membawa semangat baru lewat advokasi pendidikan karakter bertajuk Advokasi Diplomasiku Identitasku (ADIKU).
Mahasiswi jurusan Hubungan Internasional Universitas Jenderal Ahmad Yani (Unjani) yang kini tinggal di Pusdiklat Kopassus, Batujajar, ini berhasil meraih gelar Winner Putri Duta Pendidikan Provinsi Jawa Barat 2025.
Momen Winner Duta Pendidikan Jabar 2025, Ade Widya Parwoko, saat menjalankan advokasi. (FOTO: Wiya for TIMES Indonesia)
“Pendidikan hari ini tak cukup hanya mencetak anak-anak cerdas secara akademik. Kita butuh generasi yang kuat secara karakter,” ujar Wiya sapaan akrabnya kepada TIMES Indonesia melalui keterangan tertulis, Senin (26/5/2025).
Misi Besar dari Sosok Multitalenta
Lahir dan besar di Kota Cirebon, Wiya dikenal sebagai pribadi aktif dan multitalenta. Hobi bernyanyi, menari, melukis, hingga membaca membentuknya sebagai sosok yang peka terhadap dinamika sosial.
Selain prestasinya di bidang pendidikan, ia juga pernah menorehkan juara dalam ajang Celebrity Hunt Nusantara 2 (2016) dan lomba modeling busana muslim terbaik tahun 2018.
Namun, yang paling mencolok adalah langkahnya dalam memaknai peran sebagai duta pendidikan bukan hanya gelar, tapi juga tanggung jawab. Ini aksi nyata untuk menyelamatkan generasi bangsa ke depan.
Pendidikan di Jawa Barat
Menurut Wiya, pendidikan di Jawa Barat sedang berada di persimpangan antara kemajuan dan ancaman krisis karakter. Ia menilai bahwa di balik meningkatnya akses dan kualitas pembelajaran, terdapat tantangan besar dalam membentuk jati diri generasi muda.
"Karakter anak-anak kita mulai luntur. Banyak yang terjebak dalam pergaulan bebas, terpengaruh budaya instan, dan kehilangan arah hidup,” ujar pemilik akun media sosial Instagram @wiyaovseneer dengan nada prihatin.
Lahirnya ADIKU sebagai Gerakan Karakter
Melihat kondisi tersebut, Wiya menggagas advokasi dengan nama ADIKU sebagai gerakan kolektif yang mendorong pelajar khususnya anak SMA sederajat untuk membentuk identitas diri melalui empat pilar utama yaitu:
1. Kesadaran, untuk membedakan mana yang benar dan salah
2. Kontrol, kemampuan menahan diri dari godaan negatif
3. Sehat, fokus pada kesehatan mental dan spiritual
4. Goals, komitmen pada tujuan hidup yang positif
Langkah Nyata Pasca Penobatan
Kemudian usai dinobatkan sebagai Putri Duta Pendidikan Jawa Barat 2025, Wiya langsung bergerak yaitu dengan merancang ekspansi advokasinya ke berbagai sekolah.
Dalam hal ini lebih lanjut dirinya ingin membuka ruang diskusi, membentuk komunitas pelajar sadar karakter, dan bekerja sama dengan lembaga pendidikan serta sesama duta untuk memperluas jangkauan.
“Gelar ini bukan puncak, justru awal dari tanggung jawab. Saya menegaskan bahwa kekuatan diplomasi nilai sangat penting dalam pendidikan. Sebagai mahasiswa Hubungan Internasional, sangat percaya perubahan bisa terjadi lewat pendekatan dialog, keteladanan, dan nilai yang kita bawa,” imbuhnya.
Mengajak Remaja Menjaga Jati Diri
Kepada generasi muda, Wiya mengajak agar melihat pendidikan bukan sebagai beban, tetapi sebagai jalan untuk tumbuh dan mengenal jati diri. “Belajar itu bukan hanya soal buku. Tapi soal membentuk pikiran, nilai, dan arah hidup,” ucapnya.
Lebih jauh ia berharap melalui advokasi ADIKU dapat menjadi gerakan yang hidup di tengah pelajar Jawa Barat, dan menjadi bagian dari persiapan menyambut Indonesia Emas 2045.
Komitmen Membangun Generasi Tangguh
Meski menyadari tantangan besar dari pengaruh media sosial hingga tekanan lingkungan Wiya tak gentar. Ia justru ingin membuktikan bahwa duta pendidikan bukan sekadar ajang seremonial.
“Saya ingin menjadi simbol bahwa duta itu bukan tentang mahkota, tapi dampak. Perubahan besar selalu dimulai dari satu keberanian kecil untuk bergerak,” tuturnya.
Dia menutup dengan harapan besar, “Saya berkomitmen menjadikan ADIKU sebagai gerakan berkelanjutan yang menanamkan nilai-nilai luhur bangsa dalam diri generasi muda, agar mereka menjadi pribadi berkarakter kuat dan siap menghadapi masa depan.” (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Jaga Kehormatan Diri dan Masa Depan, Putri Duta Pendidikan Jabar Ade Widya Suarakan Advokasi 'ADIKU'
Pewarta | : Wandi Ruswannur |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |